Parade bocah dolanan kembali digelar di Malioboro, Yogyakarta. Parade tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dari Mataram Culture Festival 2. Festival yang selalu menarik perhatian wisatawan asing. Tidak hanya wisatawan asing warga sekitar malioboro juga ikut terhibur dengan adanya parade bocah dolanan. Selama parade bocah dolanan berlangsung banyak wisatawan asing yang mengabadikan moment tersebut, baik foto bersama maupun hanya mengambil gambar anak yang sedang asik bermain.
Siang hari dengan identik cuaca yang panas tidak memutuskan semangat peserta parade untuk berhenti berjalan. Beruntung dikawasan Malioboro sempat berawan bahkan sempat berjatuhan titik-titik air namun tidak berlangsung lama. Berjalan kaki secara beriringan anak-anak menggunakan pakaian tradisional serta membawa dolanan atau dalam bahasa Indonesia disebut permainan tradisional. Dimulai dari Kantor Dinas Pariwisata hingga menempati titik kumpul untuk bermain bersama-sama, titik terjauh yaitu 0 km atau disebrang gedung agung.
Dolanan dikenalkan kepada masyarakat luas bertujuan untuk tetap melestarikan permainan tradisional yang kini sudah tergantikan oleh permainan modern. Lahan bermain yang tidak dimiliki membuat anak-anak hanya bisa bermain gadget dirumah. Terlepas dari lahan bermain yang tidak ada permainan seperti lompat tali masih bisa dimainkan anak-anak dirumah agar anak dapat bermain sambil berolahraga. Berikut ini dolanan yang dapat kita lihat disepanjang jalan malioboro.
Siang hari dengan identik cuaca yang panas tidak memutuskan semangat peserta parade untuk berhenti berjalan. Beruntung dikawasan Malioboro sempat berawan bahkan sempat berjatuhan titik-titik air namun tidak berlangsung lama. Berjalan kaki secara beriringan anak-anak menggunakan pakaian tradisional serta membawa dolanan atau dalam bahasa Indonesia disebut permainan tradisional. Dimulai dari Kantor Dinas Pariwisata hingga menempati titik kumpul untuk bermain bersama-sama, titik terjauh yaitu 0 km atau disebrang gedung agung.
Dolanan dikenalkan kepada masyarakat luas bertujuan untuk tetap melestarikan permainan tradisional yang kini sudah tergantikan oleh permainan modern. Lahan bermain yang tidak dimiliki membuat anak-anak hanya bisa bermain gadget dirumah. Terlepas dari lahan bermain yang tidak ada permainan seperti lompat tali masih bisa dimainkan anak-anak dirumah agar anak dapat bermain sambil berolahraga. Berikut ini dolanan yang dapat kita lihat disepanjang jalan malioboro.
Lompat Tali
Lompat tali merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan. Tetapi tidak dipungkiri anak laki-laki juga bisa memainkannya. Dengan berpakaian atasan putih serta bawahan batik membuat melihatnya saja sudah membuat kita bersyukur diberikan kesenian yang sangat elok jangan sampai kita lupakan warisan permainan tradisional ya.
Lompat Bambu
Permainan lompat bambu membutuhkan 4 buah bambu yang dipotong sama panjang dengan kisaran 3 meter. Kemudian setiap sisi bambu dijaga satu orang yang berarti ada 4 orang yang memainkan bambu dan 2 orang bermain di atas bambu melewati bambu-bambu.
Egrang dan Bathok
Permainan ini sangat menyenangkan bagi saya, kaarena kita bisa melihat pemandangan dengan sudut pandang yang lebih tinggi serta melatih keseimbangan. Dan untuk bathok saya suka mendengar suara setiap langkah menggunkan alat yang unik ini.
Dibuang sayang,
Selama saya meliput parade bocah dolanan di Malioboro saya memiliki pengalaman mistis yang tidak jadi mistis. Ceritanya pagi hari saya sudah bersiap untuk mengikuti acara Mataram Culture Festival 2. Untuk itu saya langsung datang pukul 09.00 WIB menuju lapak pakaian milik bude saya yang letaknya depan hotel Inna Garuda jadi bisa memantau agenda dari Mataram Culture Festival 2. Akhirnya acara pertama dimulai para peserta photo hunt menelusuri semua sudut Malioboro. Singkat cerita acara berikutnya dimulai yaitu Parade Bocah Dolanan anak-anak dengan menggunakan pakaian tradisional mulai tampak berbaris di depan kantor Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan sotoynya saya jalan mendaului parade dari sisi sebrang ternyata makin jauh kenapa hanya beberapa yang terlihat ? Akhinya saya tetap melajutkan Cuca mulai tidak bersahabat, titik-titik air jauh beriringan dengan bunyi sepatu kuda. Mulailah mencari tempat berteduh, sampai disini saya menyayangkan kenapa saya tidak mengikuti parade dari belakang saja. Akhirnya saya menelusuri anak-anak dari 0 km menuju Dinas Pariwisata, satu demi satu titik bermain anak terlihat. Disini saya melihat anak-anak yang sedang melihat hasil foto bersama wisatawan asing. Melanjutkan perjalanan didekat kantor gubernur ramai anak-anak bermain tali dan akhirnya lelah berjalan saya beristirahat sebentar ditempat duduk depan Mall Malioboro ramai sekali. Ada apa ya ? Ternyata titik ini paling ramai dari yang sebelumnya anak-anak bermain dengan permainan dari bambu kira-kira apa namanya ? Dari semua cerita yang saya sampaikan intinya disini saya selalu ditemani oleh si mbah penjual kacang saat mengambil dokumentasi . Terimakasih sudah menemani saya ya mbah. Hal ini tidak saya sadari setelah memilih dokumentasi terbaik ternyata banyak foto si mbah penjual kacang.
Silahkan anda bisa menikmati suasana Parade Bocah Dolanan dalam video berikut:
Selain parade bocah dolanan acara yang tidak kalah menarik adalah Exploring Pedestrian Malioboro Street, Photo Hunt, Photo Sharing, Blog Competition, Mataram Art Performance yang dimeriahkan oleh Sanggar Anak Bangsa, Sanggar Saraswati, Barada Community dan masih banyak lainnya.
Mataram Culture Festival 2 terselenggara berkat didukung Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Komunitas Jogja Shutter Camp, Istimewa Peduli Wisata, MASDJO, GENPI Jogja, Jogja Istimewa, Wonderful Indonesia.
wah seru juga ya...
BalasHapusPasti mas, kita juga boleh rusuh mainnan loh haha
Hapuswahhhh keren gan
BalasHapusYang keren apanya nih Dy, soalnya di foto nggak ada muka saya :D kalo ada pasti keyen banyet
HapusMalioboro emang mantabb deh gk pernah ane temui orang2 kayak gitu di Jakarta, budaya jogja emang kental banget disana
BalasHapusAyo mas irfan visit jogja :D
HapusNasib mbah penjual kacang uang menjadi eksis
BalasHapusHehe mas adi, kalo bahasa prancisnya saya "nggumun" kok bisa saya foto pas ada mbaknya. Kalo orang lain misal artis taylor swift gitu saya dikira paparazi mas haha
Hapusmantap
BalasHapusApanya yang mantap mas aan haha :V
Hapus